Menjadi siswa yang
seutuhnya
Siswa
adalah calon dan sekaligus aktor keberlangsungan generasi bangsa ini. Dari
siswa inilah masa depan bangsa dipertaruhkan. Dan jika seandainya para siswa
generasi masa depan ini tidak bisa mempertahankan status kesiswaanya maka sulit
sekali membayangkan terbentuknya Negara dengan pemimpin-pemimpin yang baik.
Dipungkiri atau tidak dari bangku
sekolah seperti ini para pemimpin-pemimpin kecil dilahirkan dan di didik, hal
yang seharusnya dilakukan seorang siswa adalah mempersiapkan apa yang harus dan
wajib ia miliki untuk mempersiapkan dirinya kelak saat hidup sebagai
masyarakat. Mengerti dan pahamilah biasakaanlah dengan mencari pengalaman
sebagai seorang siswa yang hidup di sekolah contohnya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
dan ikut aktif dalam organisai sekolah karena tidak selamanya kita akan berada
dan sekolah terus. Pertanyaan nya adalah apa hubunganya menjadi siswa seutuhnya
dengan aktif dikegiatan sekolah? Izinkan saya menjelaskan dalam selembar kertas
putih ini siswa seutuhnya adalah
1. Seorang siswa yang mau mengikhlaskan hatinya untuk
mengeksplorasi (mengembangkan) kemampuan yang sebenarnya Tuhan sudah titipkan
pada diri setiap manusia.
2. Seorang siswa yang mau merelakan kesenangan-kesenangan
kecil yang dunia ini tawarkan yang sifatnya sesaat (nonton TV dirumah, ngobrol
berjam-jam tanpa arah dengan teman dari sekolah lain tentang cewek atau cowok,
tidur dari selesai pulang sekolah sampai jam 4 sore dll )
3. Seorang siswa yang berani meyakinkan dirinya untuk selalu
semangat dalam memperkaya pengetahuan saat teman-teman sebangkunya sedang asyik
santai dan mengganggunya dalam belajar.
Dari tiga pengertian menjadi siswa seutuhnya diatas
sebenarnya pengertian menjadi siswa sutuhnya itu kembali pada setiap diri siswa
bahwa mulailah dengan menentukan dan memutuskan untuk menjadi siswa yang tidak
hanya berangkat sekolah terus pulang dan tidur. Jalani status sebagai siswa ini
sebagai masa yang wajib digunakan untuk mengembangkan potensi diri karena
bagaimanapun juga akan ada waktu dimana setiap manusia akan menyesali terhadap
apa yang telah ia jalani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar